Di artikel ini...
Beberapa tahun belakangan ini topik di dunia konstruksi didominasi oleh BIM. Bagaimana canggihnya BIM dengan berbagai dimensi 3D, 4D, 5D dst, otomasi, AI, dan berbagai topik digitalisasi konstruksi lain. Gambar 2D seolah terpinggirkan, tidak lagi banyak dibahas. Sehingga muncul kesan 2D sudah mati. Apakah 2D memang sudah tidak diperlukan?

Gambar 2D Masih Merupakan Format Penting
Gambar 2D masih menjadi format penting dalam pertukaran informasi di proyek konstruksi. Walaupun 3D dan BIM memiliki keunggulan sendiri dan mampu membantu pengambilan keputusan, 2D tetap diperlukan. Tidak semua informasi bisa disampaikan dalam 3D. Gambar kerja, detail fabrikasi, shop drawing, dan sebagainya masih harus menggunakan gambar 2D. Baik 2D yang memang dibuat dengan drafting tools seperti AutoCAD, ataupun dihasilkan dari aplikasi BIM seperti Revit.
Jika anda mencoba ke proyek konstruksi, anda akan lihat bahwa gambar 2D masih dipakai dimana-mana. Jadi gambar 2D jelas belum mati, dan masih akan ada setidaknya sampai beberapa dekade ke depan. Jika proyek tersebut mengimplementasikan BIM pun, gambar 2D tetap merupakan salah satu informasi yang digunakan.
PDF Merupakan Format Utama
Format gambar 2D yang banyak digunakan untuk pertukaran data adalah PDF. Hampir semua software bisa menghasilkan file PDF. Bisa dikatakan bahwa file PDF sudah menjadi standar pertukaran dokumen di dunia. Termasuk untuk gambar konstruksi.
Keuntungan PDF
File PDF menjadi sangat penting karena beberapa alasan, seperti:
- Bisa diakses oleh semua orang. Semua komputer bisa membuka file PDF, bahkan tanpa menginstal software apapun. Edge dan browser lain bisa membuka PDF. Hal ini memastikan bahwa informasi tersebut dapat diakses.
- PDF menjaga kualitas visual seperti layout, skala, anotasi, dan visual lainnya. Jika anda mengirimkan file DWG, belum tentu gambar itu bisa dicetak sesuai standar yang anda buat. Font yang mungkin tidak terinstall, plot style, dan beberapa pengaturan yang mungkin tidak bisa disamakan oleh penerima.
- File PDF sudah menjadi satu format cetak dan dapat diatur dengan label dan bookmark. Mempermudah manajemen gambar.
- Ukuran file yang kecil. Ukuran file ini memudahkan sharing dokumen dan kolaborasi secara online dengan mudah.
- Opsi untuk keamanan. PDF punya karakteristik seperti dokumen cetak. Artinya tidak mudah lagi untuk diedit dan dimodifikasi oleh penerima. Hal ini dapat melindungi IP (intellectual property) dan juga menjaga agar desain tidak diubah oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Kerugian PDF
Meskipun PDF banyak memiliki keuntungan, namun tentunya ada kerugiannya. Kerugian paling utama adalah karakteristik PDF sebagai pengganti dokumen cetak. Sehingga terkesan hanya “read-only”. Hal ini membuat file PDF sulit digunakan untuk melakukan review dokumen. Hal ini membuat menggunakan PDF terkesan terbatas dan tidak bisa diapa-apakan.
Bluebeam Sebagai Solusi untuk Kolaborasi dengan PDF
Bluebeam Revu merupakan software PDF yang spesifik dibuat untuk bekerja dengan gambar engineering, terutama konstruksi. Revu dapat membantu anda melakukan review, markup, komparasi gambar, dan bekerja dengan banyak gambar secara efektif. Pada dasarnya Bluebeam Revu mengoptimalkan kolaborasi dengan file PDF di proyek konstruksi.
Silahkan baca 10 alasan utama kenapa menggunakan Bluebeam ini.