Di artikel ini...
Beberapa waktu yang lalu Autodesk merilis fitur Progress Tracking sebagai beta. Ada beberapa perubahan yang terjadi setelah fitur ini selesai dari beta. Perbedaan terbesar adalah Autodesk memutuskan Progress Tracking ada di bawah Assets. Logikanya ketika konstruksi selesai, konstruksi yang dikerjakan akan menjadi aset konstruksi.
Namun ada beberapa fitur di beta yang hilang karena Progress Tracking diasumsikan sebagai aset:
- Tidak ada dashboard Progress Tracking. Saat beta, kita bisa melihat dashboard untuk mereview progress konstruksi secara grafis.
- Markup aset tidak memiliki properti geometri. Saat beta, markup memiliki properti seperti panjang dan luas area yang ditandai. Hal ini memungkinkan kita mengukur progress lebih dari sekedar jumlah pekerjaan. Misalnya melacak luas area yang sudah selesai dikerjakan.
Mari kita lihat bagaimana Progress Tracking bekerja di bawah Assets.
Mengelola Assets
Sebelum anda dapat mulai membuat markup, anda perlu melakukan konfigurasi aset. Anda perlu mendefenisikan kategori dan subkategori, status konstruksi yang ingin anda lacak, lalu memberikan permission siapa yang dapat mengakses dan memodifikasi aset.
Buka modul Autodesk Build.

Pada sidebar di kiri, klik Assets.
Status Sets
Pertama kita harus membuat status set. Anda dapat mendefinisikan status set yang spesifik untuk setiap kategori. Sebagai contoh, untuk instalasi mechanical HVAC anda ingin memantau material on site, instalasi, dan testing. Sementara untuk pekerjaan beton anda ingin memantau pekerjaan bekisting, penulangan, dan pengecoran.
Saat anda ada di halaman Assets, klik Settings, lalu pilih Status Sets dari dropdown.

Autodesk Build membuka halaman pengaturan status set. Klik create status set.

Autodesk Build membuka wizard. Di langkah pertama, berikan nama dan deskripsi untuk status set ini.

Di langkah kedua, definisikan semua status untuk status set ini. Berikan nama, deskripsi, dan warna status.

Ketika anda sudah mendefinisikan semua status, klik Create.
Kategori Asset
Anda perlu membuat kategori aset. Mendefenisikan kategori memungkinkan anda untuk mengelola aset lebih baik. Dan memungkinkan anda untuk menentukan status yang spesifik untuk dipantau. Seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya untuk instalasi HVAC dan pekerjaan pengecoran punya status pekerjaan yang berbeda.
Di halaman Assets settings, klik tab Categories.

Atau anda bisa klik Settings> Categories dari halaman Assets.

Di pengaturan categories, klik create category button. Anda dapat mengklik link create category di daftar tersebut. Link (1) akan membuat kategori utama, dan link (2) akan membuat subkategori.

Autodesk Build akan membuka wizard create asset category. Berikan nama kategori dan pilih status set yang akan digunakan.

Permissions
Langkah terakhir di pengaturan asset adalah mengatur permission. Memberikan permission di aset sama dengan memberikan permission di workflow yang lain. Jika anda tidak familiar dengan memberikan otorisasi, dapat mengacu ke bantuan Autodesk Build ini.

Membuat Aset
Membuat aset cukup mudah. Anda dapat membuat aset di halaman aset dan mengubah status dan properti langsung di halaman ini. Anda juga dapat mengimpor banyak aset sekaligus dari file Excel atau dari model Revit.
Namun untuk bisa melacak aset secara grafis, anda perlu menggambar aset di sheet.
Membuat Aset di Sheets
Anda dapat menandai aset di sheet. Jika anda ingin memantau progress konstruksi, anda harus memiliki sheet di project. Jika anda tidak familiar dengan membuat sheet, anda dapat mengacu ke bantuan Autodesk Build di sini.
Bukalah sheet yang ingin anda markup. Ketika viewer telah terbuka, klik tombol Assets di bagian kiri atas viewer.

Daftar aset akan terbuka. Klik show asset markups. Jika anda telah memiliki aset di sheet ini, anda akan melihatnya di daftar aset. Sekarang kita coba membuat aset di sheet ini.

Anda dapat melihat asset markup di sebelah kanan atas sheet.

Sekarang anda perlu menggambar posisi aset tersebut. Pertama, definisikan apa kategori aset ini (1). Di contoh ini saya menggunakan kategori pondasi. Selanjutnya gunakan perintah markup untuk menandai posisi aset (2).

Anda dapat menggambar garis, persegi, polyline, lingkaran, atau highlight. Autodesk akan memberikan warna pada markup sesuai dengan warna status pertama di status set yang telah anda tentukan.

Anda akan melihat markup aset yang dibuat di daftar aset.

Autodesk Build akan secara otomatis membuat aset, menamai aset ini sesuai nama kategori dan menambahkan akhiran waktu aset dibuat.
Menandai Aset Eksisting
Bagaimana jika anda ingin menandai aset dari aset yang sudah ada? Terkadang kita ingin menambahkan aset dengan mengimpornya dari file Excel. Atau mengimpornya dari model Revit. Seringkali anggota tim yang lain yang membuat aset ini, dan kita ingin melacaknya secara grafis.
Anda perlu menghubungkan aset ke markup. Di tool asset markup, pilih tab Assets (1). Anda akan melihat semua aset yang ada di project anda. Pilih aset yang ingin anda tandai (2). Lalu anda dapat memilih tipe markup (3) dan menandainya di sheet.

Mengupdate Status Aset
Ketika konstruksi sudah mulai, anda dapat mengubah status aset. Ada dua cara untuk melakukannya.
Pertama, anda dapat langsung mengubahnya di halaman Assets. Cara ini cocok jika anda ingin melacak sejumlah kecil pekerjaan, dan anda dapat mengidentifikasinya berdasarkan nama. Sebagai contoh perlengkapan mechanical seperti AHU dan pompa.

Kedua, anda dapat membuka sheet dan memilih markup aset untuk mengubah statusnya dari properties palette. Cari ini cocok jika anda lebih mudah mengidentifikasinya dari lokasi aset di gambar.

Seperti yang anda lihat, anda dapat dengan mudah melihat pelaksanaan pekerjaan pada sheet tersebut. Warna markup menunjukkan status pekerjaan tersebut.
Dan jangan lupa, anda juga dapat menggunakan perangkat mobile untuk mengubah status pekerjaan.

Penutup
Asset progress tracking merupakan fitur yang sangat membantu untuk melacak penyelesaian pekerjaan konstruksi.Anda dapat menggunakan aset jika anda tidak perlu memantau pekerjaan tersebut secara grafis. Namun jika anda perlu visualnya, anda dapat menggunakan markup aset di sheet.
Sayangnya, anda tidak dapat mengekspor markup aset di sheet ke file PDF. Dan anda tidak memiliki dashboard seperti saat beta. Tentu saja, anda dapat menggunakan Power BI untuk membuat dashboard sendiri sebagai alternatif. Tapi akan lebih memudahkan jika merupakan fitur standar.
Bagaimana pendapat anda tentang pemantauan progress konstruksi menggunakan aset?